Laman

Jumat, 18 November 2011

crazy...crazy...but..

“orang gila.! orang gila.!”

Gitu kan yang kebanyakan anak-anak kecil ucapkan kalo ketemu sama orang tipe yang satu ini. Mungkin dalam bayangan kamu, orang gila itu orang yang berkeliaran nggak jelas di jalan, rambut acak tak beraturan, badan hitam nan dekil, ketawa-ketawa sendiri, pamer-pamer body alias nggak pake baju. .
Tapi kalian tahu nggak sih, pengertian “orang gila” itu sendiri?
Gila..itu kan artinya kehilangan akal sehat alias kurang waras. Tapi apakah orang yang gila semuanya tampil seperti ciri-ciri di atas? Bagaimana dengan Ilmuwan? Mereka juga kadang-kadang sedikit “gila”, tapi "gila” ala Ilmuwan ini bisa menghasilkan suatu penemuan yang bermanfaat lho.


Gila itu punya beberapa arti, bisa jadi gila itu adalah berani ber-xpresi lain dari yang lain, bisa jadi gila itu melakukan tindakan yang nggak wajar.

“orang gila.! orang gila.!”

Tapi nih teman-teman, kalian harus bisa membedakan ya, antara orang yang sakit jiwa dengan orang gila. Memang hampir sama sih, cuma sebenarnya itu berbeda.

Orang sakit jiwa, mereka mengalami penyakit yang menyerang kejiwaan mereka dan itu memengaruhi pola pikir serta tingkah laku kejiwaannya. Mereka dapat melakukan sesuatu yang menyimpang, aneh, di luar batasan normal. Secara penampilan fisik sih kelihatannya normal, layaknya orang biasa, tapi sebenarnya jiwa mereka sakit kan?
Lalu darimana kita tahu kalau mereka itu sakit jiwa? Kita dapat mengetahuinya dengan cara berinteraksi secara langsung dengan mereka, berbincang-bincang dengan mereka.

Kenapa mereka bisa sakit jiwa?
Hal itu bisa terjadi karena mereka depresi, stress yang berlebihan setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik, bahkan setiap waktu. Suka melamun dan konsentrasi nya “low batt”, menghabiskan waktu hidup cuma untuk berpikir gimana caranya buat mengakhiri hidup, dan gejolak emosi yang nggak konsisten alias mudah naik-turun.

Bagaimana dengan orang gila?
Mereka yang dianggap “gila” (dalam arti yang sebenarnya), sebenarnya tidak dapat mengontrol perilaku mereka sendiri. Bagaimana bisa mengontrol, pikiran mereka sendiri saja bahkan mungkin sudah nggak ada. Yaah, misalnya sih kayak ketawa-ketawa sendiri, nyanyi sendiri, ngomong sama diri sendiri (buka monolog lho, masih mending monolog ada alur ceritanya, nah ini…kacau nan ambrukadul!). kegilaan ini dapat terjadi apabila sakit jiwa yang dialami itu agak parah. Jadi, harap hati- hati ya.

Nah, dari penjelasan tadi, baik orang sakit jiwa maupun orang gila, sebenarnya kan mereka cuma orang yang sakit, sama seperti orang yang sakit pilek, batuk, rabies, flu burung, flu babi, yang butuh perawatan, kasih sayang, cinta kasih, dan perhatian. Pasti mereka juga mengharapkan kasih sayang, meskipun mereka tak dapat mengungkapkannya melalui kata-kata. Mereka kan manusia yang punya perasaan juga. Mereka juga sebenarnya mana mau sih jadi sakit jiwa, jadi gila?

Sayangnya emang sih jaman sekarang kepedulian orang-orang masih kurang. Mereka yang sakit jiwa dan gila malah dihina, diejek, diolok-olok, diasingkan, dijauhi, bahkan kalau saya mennton berita di televisi, ada yang sampai di pasung dan di asingkan di kandang hewan! Yang sebenarnya gila itu siapa sih? Masa manusia disuruh tinggal di kandang hewan. ckck.

Saya turut prihatin sama mereka, tapi saya juga masih kecil, belum bisa berbuat sesuatu yang berarti bagi mereka. yah, semoga saja suatu hari nanti kebahagiaan akan datang pada mereka, semoga mereka sembuh dari segala penyakit yang mengasingkan mereka dari keindahan dunia..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar