“orang
gila.! orang gila.!”
Gitu kan
yang kebanyakan anak-anak kecil ucapkan kalo ketemu sama orang tipe yang satu
ini. Mungkin dalam bayangan kamu, orang gila itu orang yang berkeliaran nggak
jelas di jalan, rambut acak tak beraturan, badan hitam nan dekil, ketawa-ketawa
sendiri, pamer-pamer body alias nggak pake baju. .
Tapi kalian
tahu nggak sih, pengertian “orang gila” itu sendiri?
Gila..itu
kan artinya kehilangan akal sehat alias kurang waras. Tapi apakah orang yang
gila semuanya tampil seperti ciri-ciri di atas? Bagaimana dengan Ilmuwan? Mereka
juga kadang-kadang sedikit “gila”, tapi "gila” ala Ilmuwan ini bisa
menghasilkan suatu penemuan yang bermanfaat lho.
Gila itu
punya beberapa arti, bisa jadi gila itu adalah berani ber-xpresi lain dari yang
lain, bisa jadi gila itu melakukan tindakan yang nggak wajar.
“orang
gila.! orang gila.!”
Tapi nih
teman-teman, kalian harus bisa membedakan ya, antara orang yang sakit jiwa
dengan orang gila. Memang hampir sama sih, cuma sebenarnya itu berbeda.
Orang sakit jiwa, mereka
mengalami penyakit yang menyerang kejiwaan mereka dan itu memengaruhi pola pikir serta
tingkah laku kejiwaannya. Mereka dapat melakukan sesuatu yang menyimpang, aneh,
di luar batasan normal. Secara penampilan fisik sih kelihatannya normal,
layaknya orang biasa, tapi sebenarnya jiwa mereka sakit kan?
Lalu darimana kita tahu
kalau mereka itu sakit jiwa? Kita dapat mengetahuinya dengan cara berinteraksi
secara langsung dengan mereka, berbincang-bincang dengan mereka.
Kenapa mereka bisa sakit
jiwa?
Hal itu bisa terjadi karena
mereka depresi, stress yang berlebihan setiap hari, setiap jam, setiap menit,
setiap detik, bahkan setiap waktu. Suka melamun dan konsentrasi nya “low batt”,
menghabiskan waktu hidup cuma untuk berpikir gimana caranya buat mengakhiri hidup,
dan gejolak emosi yang nggak konsisten alias mudah naik-turun.
Bagaimana dengan orang
gila?
Mereka yang dianggap “gila”
(dalam arti yang sebenarnya), sebenarnya tidak dapat mengontrol perilaku mereka
sendiri. Bagaimana bisa mengontrol, pikiran mereka sendiri saja bahkan mungkin
sudah nggak ada. Yaah, misalnya sih kayak ketawa-ketawa sendiri, nyanyi
sendiri, ngomong sama diri sendiri (buka monolog lho, masih mending monolog ada alur
ceritanya, nah ini…kacau nan ambrukadul!). kegilaan ini dapat terjadi apabila
sakit jiwa yang dialami itu agak parah. Jadi, harap hati- hati ya.
Nah, dari penjelasan tadi,
baik orang sakit jiwa maupun orang gila, sebenarnya kan mereka cuma orang yang
sakit, sama seperti orang yang sakit pilek, batuk, rabies, flu burung, flu babi, yang butuh
perawatan, kasih sayang, cinta kasih, dan perhatian. Pasti mereka juga
mengharapkan kasih sayang, meskipun mereka tak dapat mengungkapkannya melalui
kata-kata. Mereka kan manusia yang punya perasaan juga. Mereka juga sebenarnya
mana mau sih jadi sakit jiwa, jadi gila?Saya turut prihatin sama mereka, tapi saya juga masih kecil, belum bisa berbuat sesuatu yang berarti bagi mereka. yah, semoga saja suatu hari nanti kebahagiaan akan datang pada mereka, semoga mereka sembuh dari segala penyakit yang mengasingkan mereka dari keindahan dunia..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar